Manila - Philippines, 21 November 2023
SMSM, dengan bangga mengumumkan inklusinya yang luar biasa dalam "Best Under A Billion 2023" Forbes Asia.
Dalam daftar terkemuka tahun 2023, SMSM dengan bangga berdiri sebagai salah satu dari 9 perusahaan teratas di Indonesia, menunjukkan kinerja dan keunggulan yang luar biasa di tengah tekanan inflasi global yang kaku dan meningkatnya biaya pendanaan. Pengakuan ini sangat penting mengingat lebih dari 20.000 perusahaan publik di kawasan Asia-Pasifik yang dipertimbangkan.
Dimasukkannya SMSM dalam daftar bergengsi ini adalah bukti kepercayaan, kontribusi dan dukungan dari semua pelanggan setia kami & pemegang saham yang luar biasa serta pemangku kepentingan lainnya yang telah berdiri bersama kami dalam lingkungan makroekonomi dan kompetitif yang menantang.
Temukan Forbes Asia's Best Under A Billion 2023
https://www.forbes.com/lists/asia200/?sh=4670b4ad2772
Tentang Forbes Asia’s Best Under A Billion:
Daftar Forbes Asia's Best Under A Billion menyoroti 200 perusahaan publik berkinerja terbaik di kawasan Asia-Pasifik dengan penjualan tahunan di bawah US $1 miliar dan pertumbuhan top-dan bottom-line yang konsisten. Lebih dari 20.000 perusahaan kecil dan menengah di kawasan ini, 200 perusahaan Terbaik di Bawah Satu Miliar ini memiliki rekam jejak kinerja perusahaan yang luar biasa. Dengan menggunakan metrik kuantitatif dan kualitatif, 200 perusahaan yang masuk ke dalam daftar final merupakan kelompok terpilih. Daftar lengkap, yang ditampilkan dalam Forbes Asia edisi Agustus 2023, dengan bangga menampilkan 200 entitas yang telah memenuhi seleksi kriteria yang ketat.
Metodologi:
Daftar ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi perusahaan dengan kinerja berkelanjutan jangka panjang di berbagai metrik. Lebih dari 20.000 perusahaan publik di kawasan Asia-Pasifik dengan penjualan tahunan di atas $10 juta dan di bawah $1 miliar, 200 perusahaan ini dipilih. Perusahaan-perusahaan dalam daftar ini, yang tidak diberi peringkat, dipilih berdasarkan skor komposit yang menggabungkan rekam jejak mereka secara keseluruhan dalam langkah-langkah seperti utang, penjualan dan pertumbuhan laba per saham selama periode fiskal satu dan tiga tahun terakhir, dan pengembalian rata-rata ekuitas satu dan lima tahun terkuat. Selain kriteria kuantitatif, layar kualitatif juga digunakan, seperti mengecualikan perusahaan dengan masalah tata kelola yang serius, akuntansi yang dipertanyakan, masalah lingkungan, masalah manajemen atau masalah hukum. Negara dan anak perusahaan yang berasal dari perusahaan besar juga dikecualikan. Kriteria ini juga mengakui keragaman geografis perusahaan dari seluruh wilayahnya.